Tutorial ini saya buat untuk memenuhi tugas kuliah praktikum Dasar Komputer.
Nama : ILMAN AGIL SYIHAB
Kelas : XI TKJ
Kelas : XI TKJ
Sebelumnya saya ingin membahas tentang Linux Dan Debian
Linux.
Linux adalah nama sebuah sistem operasi (operating system) untuk PC yang bekerja secara Multitasking dan MultiUser. Linux bekerja secara multi tasking artinya dapat menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan, misalnya dapat bermain game sambil melakukan download dari internet. Linux bekerja secara Multiuser artinya Linux mendukung penggunaan aplikasi atau computer untuk melayani beberapa user sekaligus, misalnya sebuah program dapat digunakan bersama-sama pada jaringan network.
Linux sebenarnya adalah tiruan (clone) dari UNIX yang dirancang untuk dijalankan pada PC. Berbicara tentang UNIX, pada dasarnya sistem operasi ini bersifat portable (tidak tergantung pada perangkat keras tertentu) sehingga dapat digunakan mulai dari platform notebook hingga supercomputer. Demikian pula halnya Linux, sistem operasi ini sudah sangat popular dan banyak diminati para professional.
Di sisi lain UNIX adalah sistem operasi komersial yang mahal. Pada awalnya UNIX diciptakan untuk computer besar seperti Mainframe dan supercomputer. Versi UNIX untuk PC merupakan modifikasi lanjutan dari versi aslinya. Karena itu versi UNIX untuk PC biasanya membutuhkan spesifikasi computer yang besar dan momboroskan ruang harddisk, sehingga UNIX kurang efisien untuk PC. Hal ini yang membuat tiruan UNIX untuk platform PC , diantaranya Minix dan Linux.
Sebagai sistem operasi, Linux memiliki berbagai keunikan dan kelebihan yang tidak dimiliki sistem operasi lainnya. Dan yang paling khas ialah Linux merupakan Free software.
Debian.
Debian adalah sebuah sistem operasi bebas, keluaran dari Linux yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak pengembang Debian yang tergabung dalam proyek Debian. Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga popular dengan nama Debian GNU/Linux. Debian GNU/Linux adalah basis distribusi lainya termasuk Knoppix, Linspire, Linux Mint, Backtrack, MEPIS, Xandros, dan keluarga Ubuntu.
Debian juga terkenal dengan sistem manajemen paketnya(khususnya apt), dengan kebijakan yang tegas untuk pengeluaran paket dan kualitasnya, hal ini memudahkan kita untuk meng-upgrade atau meng-install paket.
Sebelum anda menginstall debian anda harus menginstall terlebih dahulu Software Virtual Box atau bisa juga VMWare. Anda dapat mendownload Software tersebut di sumber lain. Disini saya akan menggunakan software Virtual Box dari Oracle.
1. Buka aplikasi VirtualBox, lalu klik [New]
2. Lalu beri nama untuk virtual yang akan kita buat dengan type Linux dan version 64bit, karena saya menggunakan Debian 8 64bit [Next]3. Tentukan memory yang akan digunakan virtual, disini saya memberikan 1GB atau 1024 MB. Sesuaikan dengan selera masin” lalu [Next]4. Untuk menu selanjutnya silahkan ikuti gambar dibawah :v. karena akan panjang kalo di jelaskan semua wkwk.
5. lokasikan kapasitas hardisk yang akan digunakan mesin virtual, saya memberikan 8GB. Lalu [Create]6. Setelah selesai, kita sekarang lanjut ke menu setting
7. Lalu ke menu Storage, ikuti langkah” seperti di gambar. Dimenu storage ini kita akan memasukkan file iso debian untuk instalasi nanti.
5. lokasikan kapasitas hardisk yang akan digunakan mesin virtual, saya memberikan 8GB. Lalu [Create]6. Setelah selesai, kita sekarang lanjut ke menu setting
7. Lalu ke menu Storage, ikuti langkah” seperti di gambar. Dimenu storage ini kita akan memasukkan file iso debian untuk instalasi nanti.
8. lanjut ke menu Network, settingan untuk server dalam tutorial ini saya menggunakan 2 adapter.
— adapter1 : pilih bridge lalu pilih interface computer/laptop yang mengarah ke internet, tetapi agar tidak mengganggu saat instalasi jadi saya pilih adapter lan saya yang tidak terkoneksi internet.
—- adapter2 : ke internal network agar dapat terhubung ke computer client.
9. setelah selesai kita langsung saja start mesin virtual yang baru kita buat.
— adapter1 : pilih bridge lalu pilih interface computer/laptop yang mengarah ke internet, tetapi agar tidak mengganggu saat instalasi jadi saya pilih adapter lan saya yang tidak terkoneksi internet.
—- adapter2 : ke internal network agar dapat terhubung ke computer client.
9. setelah selesai kita langsung saja start mesin virtual yang baru kita buat.
10. setalah Debian kita nyalakan akan tampil menu seperti dibawah, dalam tutorial ini saya akan install menggunakan mode text, pilih Install dengan cara tekan [Enter].
11. Pilih Bahasa Inggris tekan [Enter], karena kalo pilih bahasa Indonesia nantinya akan aneh saat kita menggunakan debian yang sudah kita install.
12. Untuk pilihan lokasi pilih Other > Asia > Indonesia. Harap pelan” ya biar gk salah nantinya
13. Di menu Configure Locales pilih United States tekan [Enter].
14. Pilih keyboard American English tekan [Enter].
11. Pilih Bahasa Inggris tekan [Enter], karena kalo pilih bahasa Indonesia nantinya akan aneh saat kita menggunakan debian yang sudah kita install.
12. Untuk pilihan lokasi pilih Other > Asia > Indonesia. Harap pelan” ya biar gk salah nantinya
13. Di menu Configure Locales pilih United States tekan [Enter].
14. Pilih keyboard American English tekan [Enter].
15. Selanjutnya akan tampil menu pilihan Primary network interface, kita akan menggunakan eth0 sebagai primary interface.
16. Karena adapter eth0 atau adapter bridge kita tidak terkoneksi ke internet maka pada saat request ip address maka akan gagal, jangan khawatir karna kita bisa konfigurasi pada saat instalasi sudah selesai. Pilih Do not configure the network at this time.
17. Untuk settingan hostname saya biarkan default (Debian), karena kita akan konfigurasi hostname setelah instalasi selesai.
18. Masukkan password untuk user root, saya buat simple aja biar mudah ntar hehe.
19. Saya buat user baru dengan nama saya yaitu ismit, ya ismit.
20. Lanjut masukkan password untuk user ismit yang saya buat sebelumnya.
21. Untuk time zone saya pilih central karena saya berada di Kalimantan.
- Nah kita masuk ke bagian terpenting dalam instalasi kali ini, yaitu pembagian partisi hardisk. Seperti gambar di bawah terdapat 4 pilihan yaitu:
- Guided – use enteri disk : seluruh hardisk dipartisi untuk debian
- Guided – use enteri disk and set up LVM : seluruh hardisk dipastisi setup LVM
- Guided – use enteri disk and set up encrypted LVM : seluruh hardisk dipartisi dengan penambahan enkripsi LVM
- Manual : partisi dilakukan secara manual sesuai kebutuhan
22. Karena di sini kita menggunakan hardisk secara praktis maka pilihlah Guided – use entire disk > Next
23. Selanjutnya akan ditampilkan pilihan tentang konfigurasi partisi yang akan dilakukan. Pilihlah jenis hard disk yang akan dipartisi secara manual. Di sini kita pilih [SCSI3 (0,0,0) (sda) – 8,6 GB ATA VBOX HARDDISK], walaupun mungkin pada komputer anda ukuran dan jenis hard disk bisa saja berbeda. Lalu tekan Enter.
24. Selanjutnya kita akan ditanya bagimana skema partisi untuk instalannya. Karena saya juga belum memahami skema partisinya kita Pilih All files in one partition (recommended for new users)
25. Setalah kita yakin dengan pembagian pastisinya pilih Finis partitioning and write changes to disk [Enter] di jendela selanjutnya pilih Yes
26. Selanjutnya sistem meminta untuk men-scan DVD Debian yang lain. Jika ada file ISO DVD2, DVD3, dan seterusnya, silahkan di-mount dari VirtualBox terlebih dahulu. Tujuannya agar tertulis alamat repositori DVD2, DVD3 dan seterusnya pada file list di sistem Debian, sehingga ketika kita hendak menginstalasi paket-paket tambahan lainnya kelak, kita tinggal me-mount-kan DVD yang diminta sistem Debian. Dalam tutorial ini, kita tidak perlu men-scan DVD2, DVD3 dan seterusnya, karena langkah ini dapat dilaksanakan kelak pada saat instalasi paket-paket Debian yang dibutuhkan. Untuk itu pilih saja [No], lalu Enter.
27. Selanjutnya, proses instalasi akan meminta kita apakah akan menginstall paket tambahan melalui jaringan internet (network mirror)? Saya rasa kita tidak perlu menginstall melalui jaringan internet, karena PC kita saat ini tidak terhubung ke internet. Untuk itu pilihlah [No] lalu Enter.
28. Kemudian, proses instalasi meminta kesediaan kita untuk berpartisipasi dalam survey paket Debian. Kita tidak perlu berpartisipasi, maka pilihlah [No], lalu tekan Enter.
29. Selanjutnya kita dihadapkan dengan aplikasi-aplikasi apa saja yang dapat kita install dalam proses instalasi ini, kita pilih Standard system utilities. Untuk menghilangkan tanda * pada paket yang tidak dinginkan gunakan SPASI di keyboard masing”. Lalu [Enter]
30. Tunggu proses instalasi hingga selesai, gak lama kok.
31. Pada jendela berikutnya, proses instalasi meminta untuk menginstall GRUB boot loader pada Master Boot Record. Boot Loader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk. Contoh boad loader pada linux adalah GRUB dan LILO. Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk, karena pada hard disk tersebut terdapat lebih dari 1 sistem operasi. Di sini kita menggunakan boot loader GRUB, maka pilihlah [Yes] lalu tekan Enter.
32. Lalu pilih hardisk mana yang nanti akan di taruh GRUB loader. Saya pilih /dev/sda lalu [Enter]
33. Setelah selesai akan diinformasikan bahwa proses instalasi telah selesai. Pilih [Continue] lalu [Enter]. Debian akan secara otomatis Reboot.
34. Taraaa Debian 8 telah berhasil kita install, silahkan login menggunakan user root ataupun user yang kita buat dalam proses instalasi.
Sekian Tutorial Instalasi Debian 8 di VirtualBox semoga berhasil, klo ada yang dibingunkan coret” aja di komentar. Terima Kasih…
mantap slurrr wkwk
BalasHapus